Lantaran membahas buzzer, website Tempo diretas? Lalu apakah benar saham Tempo pun anjlok karena sering kritik pemerintah? Semuanya kita bedah di episode ‘Bahaya Buzzer untuk Demokrasi’.
Propaganda digital lewat buzzer atau pendengung berkedok kebebasan berekspresi sangat berbahaya. Buzzer jadi masalah karena mereka beroperasi dalam senyap, dengan akun anonim. Dari catatan Tempo, terdapat dua peristiwa yang turut dikeruhkan buzzer.
Pertama, saat revisi UU KPK, buzzer menggeser konteksnya dengan menyebarkan isu bahwa KPK sarang Islam radikal. Kedua, buzzer memanipulatif tagar agar publik mendukung omnibus law RUU Cipta Kerja. Padahal faktanya ada banyak pihak yang memprotes RUU ini. Mengenai RUU Cipta Kerja, yang terlibat tidak hanya buzzer, tetapi juga influencer.
Berdasarkan editorial Tempo, sudah saatnya kita sadar bahwa keberadaan buzzer merusak demokrasi. Diskusi seharusnya dilakukan dengan terbuka agar lolos uji publik, dilakukan orang-orang beridentitas jelas dan bertanggung jawab, bukan anonim dan digerakkan uang. Mungkin dengan buzzer, kritik bisa mati dan memberi justifikasi, tapi bukan legitimasi.