Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Episode 21: Mencari Pemimpin Pelawan Corona

Kamis, 2 April 2020 11:00 WIB

Kegagapan pemerintah pusat menghadapi wabah Covid-19 membuat beberapa kepala daerah berinisiatif bergerak tanpa panduan untuk menyelamatkan penduduk. Instruksi Presiden Joko Widodo untuk menjaga jarak sosial alias 'social distancing' dengan cara bekerja, belajar, dan beribadah di rumah tak selalu dituruti publik. Setidaknya ada lima kepala daerah yang telah mengambil langkah tegas untuk menekan penyebaran virus corona.

 

Wali Kota Surakarta meliburkan sekolah, meniadakan acara olahraga dan seni, serta menutup tempat wisata sejak 16 Maret. Sementara Gubernur Bali mengimbau penduduk tetap di rumah setelah hari raya Nyepi. Gubernur Maluku dan Gubernur Papua juga tidak diam. Mereka resmi menutup jalur transportasi udara dan laut selama 14 hari. Adapun Wali Kota Tegal yang menutup jalan-jalan di kota itu mulai 30 Maret hingga 30 Juli.

 

Mempersoalkan 'lockdown' atau tidak dalam mengatasi pandemi corona saat ini tidak lagi relevan. Ada negara yang sukses membendung penambahan pasien Covid-19 dengan 'lockdown' tapi ada pula yang gagal. Demikian sebaliknya, tanpa 'lockdown', ada yang berhasil dan banyak juga yang gagal.

 

Karena itu, yang paling dibutuhkan saat ini justru kepemimpinan yang kuat. Mampu mengambil keputusan tanpa ragu, dapat menggelorakan solidaritas sosial, serta dipercaya publik.