Larangan mengekspor minyak sawit akan mendatangkan lebih banyak kerugian dan masalah baru. Mengingat Indonesia adalah produsen sawit terbesar dunia, keputusan itu bakal mengguncang pasar sawit dunia karena permintaan sedang tinggi-tingginya.
Penghentian ekspor justru akan memukul balik industri sawit kita--merugikan petani sawit dalam negeri dan menguntungkan negara kompetitor. Tanpa penjelasan lanjut risikonya, pernyataan Presiden Joko Widodo yang melarang ekspor minyak goreng dan bahan bakunya dinilai masih mengambang. Wajar bila sebagian orang mencurigai keputusan Jokowi itu sebagai “politik pencitraan” semata.