Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Episode 42: Wacana Pendidikan Militer untuk Mahasiswa Justru Memperlihatkan Nasionalisme Sempit

Kamis, 27 Agustus 2020 08:00 WIB

Gara-gara bahas pendidikan militer untuk mahasiswa, Lisa dan Azul jadi ngobrol soal program wajib militer (wamil), K-pop, hingga K-drama. Hal ini karena pemerintah berargumen kalau Indonesia perlu mencontoh Korea Selatan yang mencintai budayanya, termasuk K-pop, sehingga diperlukan program bela negara.

Sementara menurut opini Tempo, pendidikan militer untuk mahasiswa seharusnya ditiadakan saja. Selain kita tidak dalam kondisi darurat, rencana itu memperlihatkan pandangan nasionalisme yang ketinggalan zaman. Di era seperti sekarang, nasionalisme dan patriotisme tidak harus diwujudkan lewat jalan militer.

Generasi muda bisa berkontribusi dalam berbagai bidang: sosial, kebudayaan, atau pendidikan. Bahkan dengan tidak korupsi dan berkarya bersungguh-sungguh bisa memperlihatkan nasionalisme. Untuk itulah, pemerintah sepatutnya menutup rapat-rapat gagasan dan kegiatan yang melatih warga sipil untuk perang.