BUMN adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh modalnya dimiliki negara. Hal ini berarti pendanaan diambil dari APBN alias dari pajak-pajak yang dibayarkan masyarakat. Itulah kenapa kita mesti menaruh perhatian pada badan usaha ini agar dikelola transparan dan menguntungkan.
Total aset BUMN sangat besar. Nilainya hampir mencapai 8.200 triliun rupiah. Tidak bisa dibayangkan jika perusahaan-perusahaan ini salah urus.
Namun sayangnya di lima tahun pertama pemerintahan Joko Widodo, kinerja BUMN dianggap tidak memuaskan. Utang-utangnya menumpuk, petingginya banyak tersandung korupsi, dan yang lebih parah lagi, ada indikasi lobi-lobi mempertahankan jabatan dengan memberikan setoran ke pejabat teras Kementerian BUMN.
Kini di paruh kedua pemerintahan Joko Widodo, Menteri BUMN Erick Thohir memulai gebrakan baru. Menteri Erick memulai langkah itu dengan merombak total pejabat di Eselon I. Dia juga menjaring orang-orang seperti Basuki Tjahaja Purnama dan mantan Komisioner KPK, Chandra Hamzah, untuk menakhodai perusahaan pelat merah.
Simak ulasan lengkap pandangan redaksi Tempo terkait upaya Menteri Erick bersih-bersih di BUMN ini lewat episode Momentum Bersihkan BUMN. Jangan lupa bergabung dalam diskusinya, dengan cara menyertakan "#ApaKataTempo" di setiap cuitan media sosial Anda.